Pelatihan UMKM Limbah Nanas Pewarna Alami Kain Jumputan Peluang Bisnis Kearifan Lokal Masyarakat Pinggiran Era Covid-19

Authors

  • Marzuki Ali Prodi Manajemen Universitas Indo Global Mandiri Palembang-Indonesia
  • Asmawati Asmawati Prodi Akuntansi Universitas Indo Global Mandiri Palembang-Indonesia
  • Lesi Hertati Prodi Akuntansi Universitas Indo Global Mandiri Palembang-Indonesia https://orcid.org/0000-0001-5402-0195

Abstract

MSMEs are also small communities who are victims, so the idea of using Pineapple waste is quite unique. Jumputan is a handicraft made by picking (picking up with fingers) certain parts of the cloth, then producing a motif according to the pattern drawn from the dyeing process of natural dyes and textile dyes from tightly bound fabrics that are tied up. Pineapple waste which is not useful for indigenous people to use. As a natural dye to make the color of the fabric used, Pineapple waste is often immediately thrown away. In fact, if it is used as an interesting work, it will be useful for the wider community. By turning Pineapple waste into a beautiful work of art, the price is high. Many people are interested in having it. Besides being able to be reused, the results of used Limah Pineapple handicraft products can be a business opportunity. Pineapple is usually made. Seleh food to eat with bread this time, pineapple waste is a light and easy to use material, even using and playing with Pineapple waste can produce interesting works, Jumputan which is expensive. Not a few people still think that Pineapple has a fragile character and easily rots, especially not long lasting, this time it was used for natural dyes for cloth jumputans.

 

Key words : MSMEs Waste Pineapple Natural Dyes, Business Opportunities, Cloth Jumputan Local Wisdom for Peripheral Communities in the Covid-19 Era

 

Abstrak:  masyarakat penuh tekanan akibat munculnya Corona secara tiba-tiba yang melulu lantakan UMKm pun masyarakat kecil yang jadi korban, sehingga muncul ide memanfaatkan limbah Nanas yang terbilang unik. Jumputan merupakan kerajinan tangan yang dibuat dengan cara menjumput (pungut dengan jari) bagian-bagian tertentu pada kain, kemudian menghasilkan motif sesuai pola yang digambar dari proses pencelupan pewarna alami maupun pewarna tekstil dari ikatan erat kain yang diikat Limbah Nanas yang tidak berguna dimanfaatkan masyarakat adat menjadi bahan pewarna alami untuk membuat warna kain digunakan, sampah Nanas  sering kali langsung dibuang. Padahal jika dimanfaatkan dengan dijadikan karya menarik akan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan menjadikan limbah Nanas sebagai karya seni yang indah, membuat harganya pun menjadi tinggi. Banyak orang-orang yang tertarik untuk memilikinya. Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari produk kerajinan Limah Nanas bekas dapat menjadi peluang usaha. Nanas biasanya dibuat Seleh makanan untuk dimakan dengan roti kali ini limbah nanas termasuk bahan yang ringan dan mudah digunakan, bahkan dengan memanfaatkan dan mempermainkan limbah Nanas  dapat menghasilkan karya yang menarik Jumputan yang bernilai mahal. Tidak sedikit orang yang tetap beranggapan bahwa Nanas memiliki karakter yang rapuh dan mudah sekali busuk terutama tidak ahan lama, kali ini dimanfaatkan untuk pewarna alami jumputan kain.

 

References

Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta: Pustaka Jaya

Dahliyani, S. (2015). Local Wisdom In Built Environment In Globalization Era, International Journal Of Education And Research Vol. 3 No. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia.

Florida, R. 2002. The Rise of Creative Class: and How it’s Transforming Work, Leisure, Community and Everyday Life. New York: Basic Books.

Hertati.L.Safkaur.O.(2020). Dampak Revolusi Industri 4.0 Era Covid-19 Pada Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan keuangan 8 (3), 2020, 503-518

Hertati..L.Asmawati,,Widiyanti..M. (2021). Peran Sistem Informasi Manajemen Di Dalam Mengendalikan Operasional Badan Usaha Milik Daerah. Insight Management Journal, 1 (2). 55-67.

Hertati.L Feri.I,Puspitawati.L Gantino.R, Ilyas.M.2021. Pengembangan UMKM Unggulan Gambomuba Produk Lokal Guna Menopang Perekonomian Rakyat Akibat COVID-19. Indonesia Berdaya, 2(1): 55 – 68

Hertati.L Mustopa.I.M .Widiyanti.M. Safkaur.O.(2020). The Effect of Accounting Information System Applications in the Industrial Revolution Era 4. 0 Influenced by the Organizational Structure of theperiod Covid-19. Indo-Asian Journal of Finance and Accounting. 1, (2) 2020, 125-151

Howkins, J. 2005. The Creative Economy:Knowledge-Driven Economic Growth. India: Jodhpur.

Jaya, W. 1994. Pengantar Ekonomi Industri. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.

Kamil, A. Putri, R. 2012. Sistem Spasial Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Dalam Rangka Meningkatkan Kompetitive Advantage Nasional. Prosiding SNKIB II Untar, 2(1), 151-160.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2007. Studi Industri Kreatif Indonesia. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Program Kerja Pengembangan industri Kreatif Nasional 2009-2015. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2009. Studi Industri Kreatif Indonesia 2009. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.

Khristianto, W. 2008. “Peluang dan Tantangan Industri Kreatif Indonesiaâ€. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 5(1), 33-48.

Kuncoro, M. 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: AMP YKPN.

Kuncoro, M. 2007. Ekonomi Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru 2030. Yogyakarta: ANDI.

Kuncoro, M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, M. dan Suhardjono. 2011. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Martin, S. 1989. “Market Power and/or Efficiencyâ€. The Review of Economics and Statistics, 70(1), 3-15.

Lipczynski, J. and Wilson, J, 2001. Industrial Organization-An Analysis of Competitive Markets. Singapure: Pearson Education Limited.

Schere, F. 1996. Industry, Structure, Strategy and Public Policy. New York: Harper Colins Publisher.

Downloads

Published

2021-11-10